REVIEW
PERISTIWA TUTUR DAN
TINDAK TUTUR
Disusun untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Sosiolinguistik
Oleh
:
Asih
Setyarini (2601409073)
Rombel 1
JURUSAN
BAHASA DAN SASTRA JAWA
FAKULTAS
BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
A. Peristiwa
Tutur
Yang dimaksud dengan peristiwa tutur
adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistic dalam satu bentuk
ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yaitu penutur dan lawan tutur,
dengan satu pokok tuturan, didalam tempat, waktu dan situasi tertentu.
Dell Hymes mengatakan bahwa peristiwa tutur harus
memenuhi 8
komponen, yang dikenal dengan SPEAKING. Kedelapan komponen tersebut adalah:
·
S
(Setting and Scene) : Waktu,tempat
dan situasi yang berbeda dapat menyebabkan penggunaan variasi bahasa yang
berbeda.
·
P
(Participants) : pihak-pihak
yang terlibat dalam pertuturan, bias pembicara dan pendengar, penyapa dan
pesapa atau pengirim pesan dan penerima pesan.
·
E
(End : purupose and goal) : merujuk
pada maksud dan tujuan pertuturan.peristiwa yang terjadi pada ruang pengadilan
bermaksud untuk menyelesaikan suatu perkara, namun para partisipan di dalam
peristiwa tutur itu mempunyai tujuan yang berbeda.
·
A
(Act Sequences) :Bentuk ujaran dalam perkuliahan, dalam
percakapan biasa dan dalam pesta pasti berbeda. Begitu juga dengan isi yang
dibicarakan
·
K
(Key : tone or spirit of Act) : mengacu
pada nada, cara dan semangat dimana
suatu pesan disampaikan
·
I (Instrumentalities) : mengacu pada jalur
bahasa yang digunakan, seperti jalur lisan, tertulis, melalui telegraf atau
telepon.
·
N
(Norm of interaction and interpretation) : mengacu pada norma atau
aturan dalam berinteraksi.
·
G
(Genres) : mengacu pada jenis
bentuk penyampaian, seperti narasi, puisi, pepatah, doa dan sebagainya.
B. Tindak
tutur.
Tindak
tutur merupakan gejala individual, bersifat psikologis, dan keberlangsungannya
ditentukan oleh kemampuan bahasa si penutur dalam menghadapi situasi tertentu.
Austin (1962:100-102) membagi tindak tutur yang
dilangsungkan dengan kalimat performatif (kalimat yang maknanya sama dengan apa
yang di ucapkan) menjadi tiga peristiwa:
1. Tindak
tutur lokusi
Tindak tutur dalam bentuk kalimat yang
bermakna dan dapat dipahami.
Contoh : siswa
yang sedang kepanasan saat upacara, “panas banget yo”. Maksud dari kalimat
tersebut maknanya apa adanya.
2. Tindak tutur ilokusi
Tindak
tutur yang mengandung maksud atau fungsi (daya tuturan).
Contoh : setelah berolahraga Ani ke
rumah Wanti ingin meminta air minum.
Ani : “aku bar olahraga ngelak banget.”
Wanti: “aku duwe aqua, gelem?”
Ani : “tur nuwun ya.”
3. Tindak tutur perlokusi
Tindak
tutur yang mempunyai efek, untuk mempengaruhi lawan tutur
contoh :
seseorang yang menyampaikan kepada petani yang menyimpan gabah, bahwa harga
beras naik.
A : “pak, saiki beras regane mundhak.”
B : “masa?
Ya
wes suk tak gilingke.”
Searle (1969) membagi tindak tutur menjadi lima
bagian yaitu :
1.
Representative,
tindak tutur yang bermaksud menyatakan, melaporkan, dan menyebutkan.
2.
Direktif,tindak tutur
yang bermaksud menyuruh, memohon, menuntut, menyarankan, dan menantang.
3.
Ekspretif,tindak tutur
bermaksud memuji, berterima kasih, dan mengeluh.
4.
Komisif, tindak tutur
yang berjanji, bersumpah, dan mengancam.
5.
Deklaratif, tindak
tutur yang bermaksud menyatakan, membatalkan, melarang, mengizinkan, dan
memberi maaf.
Kalau
dilihat dari konteks situasinya ada dua macam tindak tutur, langsung dan tidak
langsung.
C.
Tindak tutur dan
pragmatik
Tindak
tutur merupakan slah satu fenomena yang menjadi kajian dalam pragmatik. Kajian
lain dalam pragmatik adalah deiksis, preposisi dan implikatur.
. Semantik dan pragmatik adalah cabang-cabang
ilmu bahasa yang menelaah makna-makna satuan lingual, hanya saja semantik
mempelajari makna secara internal, sedangkan pragmatik mempelajari makna secara
eksternal. Dapat juga dikatakan bahwa makna yang ditelaah semantik adalah makna
yang bebas konteks, sedangkan makna yang dikaji pragmatik adalah makna yang
terikat konteks.
Sebauh
tuturan dapat dipahai dengan baik apa bila deiksisnya jelas, preposisinya
diketahui, dan implikatur percakanpannya dipahami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar