REVIEW
BILINGUALISME DAN DIGLOSIA
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Sosiolinguistik
Oleh :
Asih
Setyarini (2601409073)
JURUSAN BAHASA
DAN SASTRA JAWA
FAKULTAS BAHASA
DAN SENI
UNIVERSITAS
NEGERI SEMARANG
2011
BILINGUALISME DAN DIGLOSIA
A.
Bilingualisme
Adalah penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur
dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian (Mackey 1962:12, Fishman
1975:73). Orang yang dapat menggunakan dua bahasa yaitu B1 dan B2 disebut
bilingual.
Masalah – masalah yang muncul karena bilingualisme
1. Sejauh mana taraf kemampuan seseorang akan B2 (B1 tentunya dapat dikuasai
dengan baik) sehingga dia dapat disebut sebagai seorang bilingual.
2. Apa yang dimaksud dengan bahasa dalam bilingualisme ini?
Apakah bahasa dalam pengertian langue, atau sebuah kode, sehingga bisa
termasuk sebuah dialek atau sosiolek.
3. Kapan seorang bilingual menggunakan kedua bahasa itu secara bergantian?
Kapan dia harus menggunakan B1-nya, dan kapan pula harus menggunakan B2-nya?
Kapan pula dia dapat secara bebas untuk dapat menggunakan B1-nya atau B2-nya?
4. Sejauh mana B1-nya dapat mempengaruhi B2-nya, atau sebaliknya, B2-nya
dapat mempengaruhi B1nya.
5. Apakah bilingualisme itu berlaku pada perseorangan (seperti disebut dalam
konsep umun) atau juga berlaku pada sekelompok masyarakat tutur?
B.
Diglosia
Adalah suatu kebahasaan yang relatif stabil, dimana
selain terdapat sejumlah dialek-dialek utama (lebih tepat: ragam-ragam utama)
dari satu bahasa, terdapat juga sebuah ragam lain. (Ferguson)
Digolosia ini dijelaskan oleh Ferguson dengan
mengetengah-tengahkan sembilan topik, yaitu fungsi, prestise, warisan sastra,
pemerolehan, standardisasi, stabilitas, gramatika, leksikon dan fonologi.
Double nested diglosia keadaan dalam
masyarakat multilingual, dimana terdapat dua bahasa yang diperbedakan satu
sebagai bahasa T, dan yang lain sebagai bahasa R.
C.
Kaitan Bilingualisme dan Diglosia
Kalau diglosia diartikan sebagai adanya pembedaan
fungsi atas penggunaan bahasa (terutama fungsi T dan R) dan bilingualisme adalah
keadaan pengguna dua bahasa secara bergantian dalam masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar