Rabu, 20 Juni 2012

Jawa dan Jawa

ꦀꦁꦂꦃꦄ
ꦅꦆꦇꦈꦉ
ꦊꦋꦌꦍꦎ
ꦏꦐꦑꦒꦓ
Huruf-huruf Jawa itu awalnya memang sangatlah tidak menarik perhatianku, karena aku memang tak suka dengan mata pelajaran itu. Namun takdir berkata lain, aku kuliah di jurusan pendidikan bahasa dan sastra Jawa sehingga mau nggak mau harus berkutat dengan huruf-huruf seperti itu. Ya setelah kuliah Menulis huruf jawa hingga 4 sks (ngulang), akhirnya aku menyukainya. Namun yang belum bisa aku menyukainya adalah ilmu yang aku dapatkan selama kuliah, ilmu tentang pengajaran dan bahasa yang membuat pusing. Mungkin inilah akibat dari awal yang tidak serius, aku justru lebih tertarik untuk mengutak-utek tentang menulis sastra ataupun program-program online. Namun dalam anganku tetap ada untuk nanti menjadi seorang guru "bahasa jawa" walaupun itu bukan prioritas utama.

Jadi Foto bagus itu nggak bikin untung


Sebuah akun jejaring sosial komponen yang paling menonjol adalah Foto Profil, foto profil yang bagus pasti akan lebih banyak yang nge-add atau jadi followers. Pengalaman pribadiku tentang sebuah foto profil adalah ketika foto profilku kelihatan cantik,banyak sekali yang nge-add dan menjadi followers. Kebanyakan foto yang "laris" adalah foto yang wajahnya kelihatan jelas dan pose yang menjadikan foto bagus. Ada keuntungan serta kerugian mempunyai foto "cantik". Keuntungannya tentu saja tambah teman (dari berbagai macam maksud), bisa mengggaet cowok dengan mudah (pengalaman pribadi) namun tak sedikit pula kerugiannya, antara lain : ternyata banyak temen yang suka usil melihat kecantikan foto kita, banyak yang ngetg gambar nggak jelas, bikin masalah dengan pacar dsb..

Jadi Foto bagus itu nggak bikin untung

Malam pun Berubah

"Tanpamu malamku adalah malam yang panjang tanpa sebuah pengharapan, malam yang panjang dengan secangkir kopi dan sebatang rokok"
Ya sebelum denganmu malamku adalah malam tanpa pengharapan, tanpa angan-angan. Malam berjalan begitu saja, tak ada makna bahkan rasa. Malam yang sangat hambar, tak pernah ada sesuatu yang spesial. Kini malamku tak lagi sekelam itu, walaupun malamku sendiri namun kasihmu selalu menyinari malamku. Malamku pun tak lagi kopi, malamku tak lagi rokok. Malamku menjadi lebih bermakna, malam yang akan menjelma pagi yang penuh semangat untuk menyambut siang yang sangat berharga untuk dilewatkan begitu saja.
Di malam yang masih merindukanmu