Menjadi
guru itu ternyata sesuatu sekali..
Inilah pengalaman
menjadi guru PPL di SMK 4 Kendal
Pertama
kali masuk kelas tentu saja berkenalan dengan siswa (menggunakan bahasa krama)
ada yang komen kaya wayang, dalang dsb namun pada intinya sama “nggak mudeng bu”.
Siswa selalu menanyakan hal yang sama
disetiap kelas dari mulai alamat rumah, no hp, alamat fb, twitter, status,
tentunya kita harus pandai mengeles. Dari ke enam jurusan di SMK 4 yang paling “waw”
adalah kelas XII TKR (Teknik Kendaraan Ringan) 3 yang isinya cowok badung semua,
bagaimana tidak pertama kenalan saja sudah ada yang berani bilang inggil-inggil
(mengejek bahwa saya pendek), pada saat mengajar rame sekali bahkan ada salah
seorang murid yang plorot-plorotan celana dikelas (Astagfirullah). Kelas AP
(Agribisnis Perikanan) yang katanya kelas buangan ternyata menyimpan sejuta
cerita, banyak sekali anak bermasalah dikelas ini, terutama cewek. Kelas RPL
yang katanya favorit lebih banyak anak yang pendiam dan cenderung individual,
kelas TKJ (Teknik Komputer Jaringan) kurasa ini kelas yang baik, selain pandai sebagian
besar dari mereka juga pandai bersosialisasi. Mengerti banyak karakter murid dan menjadi
berjiwa lebih muda karena menyamakan jalan pikiran dengan murid (bukan berarti
sama). Untuk jurusan JSB yang isinya cewek semua, seperti arisan isinya
ngrumpi.
Sebelum mengenal
murid kadang mengira bahwa murid itu jutek, kemayu atau yang lain ternyata
keasliannya akan terlihat dikelas. Kadang ada murid yang pendiam namun
menyimpan sesuatu, yang seperti itu malah yang bikin guru sedikit agak
canggung. Dari saya pribadi lebih menyukai murid yang cerewet tapi nggak
kelewatan, suka bertanya, mudah diajak ngobrol.